Tak Kan Pernah Mati
Wiji Thukul
"Tak Kan Pernah MATI"
Wiji Thukul menjadi salah satu aktivis yang hilang menjelang bergulirnya reformasi pada Mei 1998. Sipon, istri Wiji Thukul, masih terkenang pertemuan terakhir dengan suaminya itu.
"Kayak sedang disuruh orang untuk terus tanya-tanya ke saya. Dia tanya bagaimana kalau saya ditinggalkan. Dia minta anak-anak dijaga. Nanti kalau sudah aman dia akan pulang," kata Sipon saat Tempo bertandang ke rumahnya di wilayah Kelurahan Jagalan, Kecamatan Jebres, Kota Surakarta, pada Selasa, 8 Mei 2018.
Menurut Sipon, yang dibicarakan Wiji Thukul saat itu seperti pesanan dari sponsor. "Cara bicaranya bukan dia," ujar Sipon.
Sipon tidak ingat secara persis kapan dan di mana lokasi pertemuan terakhirnya dengan Wiji Thukul. Menurut dia, pertemuan itu terjadi pada 1998 di sebuah tempat penginapan di Yogyakarta. Selain menanyakan beberapa pertanyaan aneh, Sipon juga memergoki sebuah handycam yang dipasang di sudut langit-langit kamar penginapan.
Kamera
tersembunyi dalam kondisi aktif itu sempat merekam pasangan suami istri
tersebut ketika sedang memadu kasih. "Ini kejam sekali. Jadi dia mencoba
harus berhubungan dengan saya tetapi difilmkan. Saya bilang, ini bukan
kamu," kata Sipon. Wiji Thukul saat itu hanya terdiam, tidak memberikan
jawaban atau alasan yang memuaskan.
Sejak itulah
Wiji Thukul mulai hilang bak ditelan bumi. Dua tahun berselang, Sipon
semakin dibuat penasaran karena ada lelaki asing yang meneleponnya.
Tanpa memperkenalkan diri, lelaki itu langsung menanyakan komentar Sipon
tentang kasus pembantaian orangutan hingga seputar poligami. Dari
suaranya yang sengau dan sesekali tersendat saat bercakap menggunakan
bahasa Indonesia, Sipon menyimpulkan lelaki itu bule.
"Lelaki itu juga menawarkan dirinya. Dia bilang punya sesuatu yang
bisa membuat saya bergairah jika bertemu. Dia tahu saya istri Wiji
Thukul. Dia juga tahu bagian dalam tubuh saya secara detail. Saya
curiga, jangan-jangan kamu orang suruhan suamiku," kata Sipon kepada
lelaki yang mengaku mendapat nomor teleponnya dari buruh di Tangerang
itu.
Semua percakapan yang tak masuk akal dari
lelaki asing pada 2000 itu mengukuhkan dugaan Sipon bahwa Wiji Thukul
masih hidup. "Kalau masih hidup berarti dia tega sekali karena tidak
pulang meski tahu saya dan anak-anak sudah lama menunggu," kata Sipon.
sumber : https://nasional.tempo.co/read/1088922/20-tahun-reformasi-gelagat-aneh-pertemuan-terakhir-wiji-thukul/full&view=ok
sumber : https://nasional.tempo.co/read/1088922/20-tahun-reformasi-gelagat-aneh-pertemuan-terakhir-wiji-thukul/full&view=ok
Comments
Post a Comment